Find the word key

Home » » Lagu Anak Indonesia, Jangan Hilang dibumi Pertiwi

Lagu Anak Indonesia, Jangan Hilang dibumi Pertiwi

Written By Hanzhor on Selasa, 04 Desember 2012 | 20.27

jumpa lagi bersama saya AdminHanzhor.
salam kerabat buat kalian yang sempat singgah di blog ini. kali ini saya akan share postingan yang dikhususkan buat kalian para bangsa indonesia, pemuda/(i),generasi bangsa kita. sedikit kita nostalgiaan dengan masa kecil kita dan buat para ibu/bapak orang tua semoga menjadi pupuk buat para anaknya sehingga dapat melestarikan karya anak bangsa terkait rasa cintanya kepada anak indonesia.

mari kita simak...........

sumber

Jujur saja, mungkin ada beberapa lagu yang tidak pernah kalian dengar, atau mungkin sedikit berbeda liriknya, atau bahkan ada lagu yang tak tercantumkan. Ini murni seingatan Hamadzi dan teman-temanku di sekolah. 


Ehem ehem.. Doo~ Sudah siap bersenandung?
1.. 2.. 3.. 4!

Ambilkan Bulan
Ambilkan Bulan Bu
Ambilkan Bulan Bu
Yang selalu bersinar dilangit
Dilangit bulan benderang

Cahayanya sampai ke bintang
Ambilkan bulan bu
Untuk menerangi
Tidurku yang lelap
Di malam gelap


Anak Gembala
Aku adalah anak gembala
Selalu riang serta gembira
Karena aku senang bekerja
Tak pernah malas ataupun lengah

Tra lala lala la la
Tra lala lala lala lala

Setiap hari ku bawa ternak
Ke padang rumput di kaki bukit
Rumputnya hijau subur dan banyak
Ternakku makan tak pernah sedikit

Tra lala lala la la
Tra lala lala lala lala


Bintang Kejora
Ku pandang langit 
Penuh bintang bertaburan
Berkelap-kelip
Seumpama bintang berlian

Tampak sebuah
Lebih terang cahayanya
Itu lah bintangku 
Bintang kejora yang indah selalu


Layang-Layang
Ku ambil buluh sebatang
Ku potong sama panjang
Ku raut dan ku timbang dengan benar
Ku jadikan Layang-Layang

Bermain.. Berlari..
Bermain Layang-Layang
Bermain ku bawa ke tanah lapang
Hati gemibira dan riang

Bintang
Bintang di langit kerlip engkau disana
Memberi cahayanya ke setiap insan
Malam yang dingin ku harap engkau datang
Memberi kerinduan di setiap mimpi-mimpinya



Gelang Si Paku Gelang
Gelang si paku gelang 
Gelang si rama-rama
Mari pulang, mari lah pulang
Marilah pulang bersama-sama

Kalau jalan harus dipinggir
Hati-hati mobil dan motor
Sampai di rumah buka sepatu
Ganti bajumu cuci tanganmu


Kasih Ibu
Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia


Pergi Belajar
Oh ibu dan ayah selamat pagi
Ku pergi sekolah sampai kan nanti

Selamat belajar nak penuh semangat
Rajinlah selalu tentu kau dapat
Hormati gurumu sayangi teman
Itu lah tandanya kau murid budiman


FYI: Beberapa hari yang lalu aku sempat membuatkan versi lain dari lagu ini. Terinspirasi dari capeknya pulang sekolah jam 3-jam 4an. Nyanyikan saja dengan nada yang sama.. dan inilah liriknya.. Hehe ^^
Oh Ibu dan Ayah selamat sore
Ku pulang sekolah, capek sekali
Selamat makan jangan lupa sembahyang
Rehatkan badanmu, esok semangat


Kerjakan PR-mu, siapkan esok
Janganlah kau bosan tuk menuntut ilmu


Hyaha~ :D


Kupu-kupu
Kupu-kupu yang lucu
Kemana engkau terbang
Hilir mudik mencari
Bunga-bunga yang kembang

Berayun-ayun
Pada tangkai yang lemah
Tidak kah sayapmu
Merasa lelah



Kebunku
Lihat kebunku penuh dengan bunga
Ada yang putih dan ada yang merah
Setiap hari ku siram semua
Mawar melati semuanya indah



Becak
Saya mau tamasya 
Berkeliling-keliling kota
Hendak melihat-lihat
Keramaian yang ada

Saya panggilkan Becak
Kereta tak berkuda
Becak! Becak!
Tolong bawa saya

Saya duduk sendiri
Sambil mengangkat kaki
Melihat dengan asyik
Ke kanan dan ke kiri

Lihat becakku lari
Bagaikan tak berhenti
Becak! Becak!
Jalan hati-hati



Naik Delman
Pada hari minggu ku turut ayah ke kota
Naik delman istimewa ku duduk di muka
Ku duduk samping pak kusir yang sedang bekerja
Mengendali kuda supaya baik jalannya, Hey!

Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk
Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk suara sepatu kuda




Hujan
Tik tik tik bunyi hujan diatas genting
Airnya turun tidak terkira
Cobalah tengok dahan dan ranting
Pohon dan kebun basah semua


Burung Hantu
Matahari terbenam
Hari mulai malam
Terdengar Burung Hantu
Suaranya merdu

Kukuk kukuk kukuk kukukukuk
Kukuk kukuk kukuk kukukukuk



Burung Kutilang
Di pucuk pohon cempaka
Burung Kutilang berbunyi
Bersiul-siul sepanjang hari
Dengan tak jemu-jemu

Mengangguk-angguk sambil bernyanyi
Tri lili lili lili lili

Sambil berlompat-lompatan
Paruhnya selalu terbuka
Digeleng-gelengkan kepalanya
Menentang langit biru

Tandanya suka dia berseru
Tri lili lili lili lili


Awan
Ku lihat awan
Seputih kapas
Arak berarak di langit luas

Andai kudapat
Kesana terbang
Akan ku raih ku bawa pulang


Ade Irma Suryani
Akan ku ingat selalu
Ade Irma Suryani
Waktu dipeluk dipangku ibu
Dengan segala kasih

Kini ia terbaring di pangkuan Tuhan
Senang dan bahagia hatinya
Kini ia terlena tertidur terbaring
Nyenyak dipelukan Tuhannya

FYI: Ade Irma Suryani adalah seorang balita yang tewas tertembak melindungi ayahnya dalam peristiwa G30S/PKI. Sungguh.. dia anak yang sangat hebat.. Hiks..

Anjing Kecil
Aku punya anjing kecil
Ku beri nama helly
Dia senang bermain-main
Sambil berlari-lari

Helly, guk guk guk
Kemari, guk guk guk
Ayo lari lari

Helly, guk guk guk
Kemari, guk guk guk
Ayo lari lari




Bangun Tidur
Bangun tidur ku terus mandi
Tidak lupa menggosok gigi
Habis mandi ku tolong ibu
Membersihkan tempat tidurku



Bintang Kecil
Bintang Kecil di langit yang biru
Amat banyak menghias angkasa
Aku ingin terbang dan menari
Jauh tinggi ke tempat kau berada


Cicak di Dinding
Cicak-cicak di dinding
Diam-diam merayap
Datang seekor nyamuk
Hap! Lalu ditangkap



Ibu Pertiwi
Ku lihat Ibu Pertiwi
Sedang bersusah hati
Air matanya berlinang
Mas Intanmu terkenang

Hutan gunung sawah lautan
Simpanan kekayaan
Kini ibu sedang lara
Merintih dan Berdoa

Ku lihat ibu pertiwi
Kami datang berbakti
Lihatlah putra-putrimu
Menggembirakan ibu

Ibu kami tetap cinta
Putramu yang setia
Menjaga harta pusaka
Untuk nusa dan bangsa



Kring kring..
Kring kring kring bunyi sepeda
Sepeda ku roda dua
Ku dapat dari ayah
Karena rajin bekerja

Tuk tuk tuk bunyi sepatu
Sepatuku model baru
Ku dapat dari ibu
Karena rajin membantu


Satu satu sayang ibu
Satu satu aku sayang ibu
Dua dua juga sayang ayah
Tiga tiga sayang adik kakak
Satu dua tiga sayang semuanya



FYI: Lagu ini versi sekarang telah digunakan salah satu susu formula anak dengan beberapa penyesuaian, menjadi:
Dari perut turun ke kaki
Dari perut naik ke tangan
Dari perut ke kepala
Dari perut ke semuanya


Si Kancil Nakal
Si kancil anak nakal
Suka mencuri ketimun
Ayo lekas ditangkap
Jangan diberi ampun


Bunda Piara
Bila ku ingat lelah ayah bunda
Bunda piara piara akan daku
Sehingga aku besarlah

Waktu ku kecil hidupku
Amatlah senang
Senang dipangku dipangku di peluknya
Serta dicium dicium dimanjakan
Namanya kesayangan


Desaku Yang Ku Cinta
Desaku yang ku cinta
Pujaan hatiku
Tempat ayah dan bunda
Dan handai taulanku

Tak mudah ku lupakan
Tak mudah bercerai
Selalu ku rindukan
Desaku yang permai


Abang Tukang Bakso
Abang tukang bakso mari mari sini
Saya mau beli
Abang tukang bakso cepatlah kemari
sudah tak tahan lagi

Satu mangkok saja dua ratus perak
yang banyak baksonya
Tidak pakai saos tidak pakai sambel
Juga tidak pakai kol

Bakso bulat seperti bola pimpong
Kalau lewat membuat perut kosong
Jadi anak jangan lah suka bohong
Kalau bohong digigit anjing ompong


Ng.. Aku mau nambahin 2 lagu lagi nih.. Ga tau deh pada kenal apa ngga. Diramalkan oleh ki Joko Pinter kalo nih lagu ciptaan guruku sendiri. Jadi mungkin yang disana pada ga ngeh nadanya. But.. do you know? Ini adalah lagu penuh kenangan saat perpisahanku waktu SD. Jadi, masih termasuk lagu anak-anak kan? Hehe ^^v Agar tidak melangkahi yang punya lagu, maka tidak ku beri judul, karena aku ga tau judulnya apaaa :)


Lagu sambutan :
Selamat datang kami ucapkan semua
Pada ibu bapak dan teman-teman
Yang berbudi, telah sudi menghadiri
Perpisahan kami ini yang berlangsung hari ini


Lagu penutup :
Hari nan indah kan berlalu
Saat berpisah tibalah
Terjalin dilubuk hatiku
Kenangan manis tak terlupakan


Selamat tinggal selamat tinggal
Doa dan jasamu tak ku lupakan
Ku doakan kebahagiaan
Tuhan melimpahkan


Lagu terakhir ini mengingatkan aku banget kepada masa itu. Yang menangis, yang tertawa, yang berpelukan, yang berfotoan, campur sari nano nano deh hari itu. Hari perpisahan pertama kali.. Loh? curhat nih?

Yah.. sejauh ini baru segitu yang dapat dihimpun. Sebenarnya mungkin lebih banyak lagi lagu anak-anak diluar sana yang pernah berjaya pada masanya. Ada beberapa lagu anak yang kepalang populer hingga tidak perlu dicantumkan liriknya lagi. Seperti Nina bobo, potong bebek angsa, balonku ada lima, dan bintang kecil. Aku juga berpikir bagaimana kalau bikin video medley lagu anak aja yah sekalian biar pembaca lebih bernostalgia? :D Tapi niat itu terpaksa diurungkan karena di sekolah udah mulai musim ulangan dan tugas. Ga sempat deh kayaknya. Postingan ini aja udah tertunda beberapa hari gara-gara ulangan ini-itu ~_~ *curcol dadakan dikit ah..

Ada keistimewaan dalam lagu anak-anak tempo dulu. Yakni ditiupkannya ruh nasihat, pengajaran, rasa sayang, jiwa bebas anak-anak, dan semangat dalam setiap lagunya. Dimana, setiap anak yang menyanyikannya tidak terbebani dengan bahasa cinta yang terlalu puitis maupun makna cinta yang beracun yang mereka sendiri belum perlu tahu akan maknanya. 

Dikepolosan bahasanya, sayangnya lagu anak-anak sering disalah artikan oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Misalnya saja lagu Ambilkan Bulan. Lagu ini sebenarnya bermaksud menggambarkan bagaimana sangking cinta dan sayangnya seorang ibu kepada anaknya, permintaan anaknya yang aneh dan terkesan mustahil pun akan diusahakan dilakukannya. Namun pihak tak bertanggung jawab itu malah mencibir, 


"Bagaimana anak indonesia bisa maju kalau lagunya kayak gini. Bulan itu jauh, apa sang ibu harus pergi ke bulan dulu? Gimana coba caranya ngambil bulang yang segitu gede? Seharusnya anak itu dididik rajin jangan malas-malasan cuman minta tolong ibunya. Mau jadi anak durhaka apa?" Sungguh.. Pernyataaan ini tidak mengenakkan sama sekali. Anak-anak juga ga mikir segitu jauhnya. Ngapain sih mikiran hal yang ga penting bahkan sampai menjelek-jelekkan lagu anak Indonesia. Memang dia bisa buat lagu anak-anak apa yang sesuai dengan logika dia? Belum tentu! Sejujurnya mereka hanya sirik yang menandakan tak mampu dan nyaring bunyinya karena seperti tong kosong! Sungguh.. Ter-la-lu!

Untuk seluruh anak Indonesia, dan seluruh orangtua yang memiliki anak-anak, kenalkan lah lagu anak-anak Indonesia selagi mereka masih anak-anak. Sebuah fase dimana daya ingat akan sesuatu akan melekat cukup kuat. Sehingga lagu anak-anak Indonesia dapat terus dinyanyikan dari generasi ke generasi. Zaman memang terus berganti, dan kita harus dapat beradaptasi, namun bukan berarti kita tidak dapat menyaring hal-hal negatif dari lajunya arus globalisasi. Lestari lah lagu anak Indonesia, Banggakan Ibu Pertiwi dengan akhlak dan moral kalian yang terpuji.

Senyum Semangat Untuk Seluruh Anak Indonesia. :)

1 comments:

Translate

Pengikut